قَالَ
اللهُ تَعَالَى: wur útù|¡óss? ©!$# ¸xÏÿ»xî $£Jtã ã@yJ÷èt cqßJÎ=»©à9$#
Artinya:
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang
diperbuat oleh orang-orang yang dholim”. (QS. Ibrohim: 42)
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: $tB tûüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 5OÏHxq wur 8ìÏÿx© äí$sÜã
Artinya:
“Orang-orang yang dhoalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak
(pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya”. (QS.
Ghofir: 18)
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: $pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä w öyó¡o ×Pöqs% `ÏiB BQöqs% #Ó|¤tã br& (#qçRqä3t #Zöyz öNåk÷]ÏiB wur Öä!$|¡ÎS `ÏiB >ä!$|¡ÎpS #Ó|¤tã br& £`ä3t #Zöyz £`åk÷]ÏiB ( wur (#ÿrâÏJù=s? ö/ä3|¡àÿRr& wur (#rât/$uZs? É=»s)ø9F{$$Î/ ( }§ø©Î/ ãLôew$# ä-qÝ¡àÿø9$# y÷èt/ Ç`»yJM}$# 4 `tBur öN©9 ó=çGt y7Í´¯»s9'ré'sù ãNèd tbqçHÍ>»©à9$#
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan
kumpulan yang lain, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik dari mereka. Dan
jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang
direndahkan itu lebih baik dari mereka. Dan janganlah suka mencela dirimu
sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk
panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak
bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang dhoalim”. (QS. Alhujurot: 11)
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: ×@÷ur Èe@à6Ïj9 ;otyJèd >otyJ9
Artinya:
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela”. (QS. Alhumazah: 1)
وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: $pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qç7Ï^tGô_$# #ZÏWx. z`ÏiB Çd`©à9$# cÎ) uÙ÷èt/ Çd`©à9$# ÒOøOÎ)
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka (kecurigaan),
karena sebagian dari prasangka itu dosa”. (QS. Alhujurot: 12)
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: إِيَّاكُمْ وَالظَّنَ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ
(متفق عليه ورواه مالك وأحمد وأبو داود والترمذي)
Dan
diriwayatkan dari sayyidina Abi Huroiroh rodhiyallohu 'anhu bahwa Rosululloh
shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Takutlah kalian terhadap prasangka
(buruk) karena sesungguhnya prasangka adalah omongan yang paling dusta”.
(Muttafaqun ‘alaih, Imam Malik, Imam Ahmad, Imam Abu Dawud dan Imam Tirmidzi)
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ أَيْضاً أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمِ
(رواه مسلم)
Dan juga diriwayatkan
dari sayyidina Abi Huroiroh rodhiyallohu 'anhu bahwa Nabi Muhammad shollallohu
'alaihi wasallam bersabda: “Cukuplah seseorang dari keburukan (yaitu) menghina
saudaranya yang islam”. (HR. Imam Muslim)
وَعَنْ
ثَابِت بْنِ الضَّحَّاك رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَعْنُ الْمُؤْمِنِ كَقَتْلِهِ (رواه البخاري ومسلم)
Dan
diriwayatkan dari sayyidina Tsabit bin Dhohhak rodhiyallohu 'anhu beliau
berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Melaknat orang
beriman sama halnya dengan membunuhnya”. (HR. Imam Bukhori dan Imam Muslim)
وَعَنِ
ابْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلاَ اللَّعَّانِ وَلاَ الْفَاحِشِ
وَلاَ الْبَذِيِّ (رواه الترمذي وقال: حديث حسن، وأحمد وابن حبان والحاكم والبخاري
في الأدب المفرد)
Dan
diriwayatkan dari sayyidina Ibni Mas’ud rodhiyallohu 'anhu beliau berkata:
Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Orang mu’min bukanlah orang
yang suka mencela, yang suka melaknat, dan yang melakukan keburukan, bukan pula
yang jelek lisannya”. (HR. Imam Tirmidzi beliau berkata: Ini hadits hasan, dan
Imam Ahmad, Imam Ibnu Hibban, Imam Alhakim dan Imam Albukhori dalam Aladabul
Mufrod)
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِثْناَنِ فِي النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ: الطَّعْنُ فِي
النَّسَبِ وَالنِّياَحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ (رواه مسلم وأحمد)
Dan diriwayatkan dari sayyidina Abi Huroiroh
rodhiyallohu 'anhu beliau berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam
bersabda: “Dua hal yang berada dalam diri manusia yang bisa menyebabkan
kekafiran: mencela nasab dan niyahah kepada mayyit”. (HR. Imam Muslim
dan Imam Ahmad)
Sumber : Kitab fathul Qarib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar