Jumat, 25 Maret 2016

الَتَّرْغِيبُ فِي إِقَامَةِ الحُدُودِ وَالتَّرْهِيبُ مِنَ الشَّفَاعَةِ فِيهَا
 وَالتَّرغِيبُ فِي الشَّفَاعَةِ فٍي غَيْرِهَا
ANJURAN MENEGAKKAN HAD DAN ANCAMAN DARI MEMBERI PERTOLONGAN DALAM HAD SERTA ANJURAN MEMBERI PERTOLONGAN DALAM SELAIN HAD

قَالَ اللهُ تَعَالَى: ﴿وَالسَّارِقُ وَالسَّارِقَةُ فَاقْطَعُوا أَيْدِيَهُمَا﴾
Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya”. (QS. Almaidah: 38)          
وَقَالَ تَعَالَى: ﴿الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ﴾
Artinya: “Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka cambuklah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali cambukan, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhir, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman”. (QS. Annur: 2)
وَقَالَ تَعَالَى: ﴿وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ﴾
Artinya: “Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dholim”. (QS. Almaidah: 45)
وَقَالَ تَعَالَى: ﴿مَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً حَسَنَةً يَكُنْ لَهُ نَصِيبٌ مِنْهَا وَمَنْ يَشْفَعْ شَفَاعَةً سَيِّئَةً يَكُنْ لَهُ كِفْلٌ مِنْهَا﴾
Artinya: “Barang siapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia akan memperoleh bagian (pahala) daripadanya. Dan barang siapa yang memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bagian (dosa) daripadanya”. (QS. Annisa’: 85)
وَعَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَقِيمُوا حُدُودَ اللهِ فِي الْقَرِيبِ وَالْبَعِيدِ، وَلاَ تَأْخُذْكُمْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ (رواه ابن ماجه ورواته ثقات وإن قال الذهبي: إسناده واه جدا)
Dan diriwayatkan dari sayyidina Ubadah bin Shomit rodhiyallohu ‘anhu beliau berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Tegakkanlah had (hukuman) Alloh kepada orang yang dekat dan orang jauh (nasabnya), dan janganlah celaan orang yang mencela mencegah kalian dalam menegakkan hukum Alloh”. (HR. Imam Ibnu Majah, para perowinya adalah orang-orang yang tsiqoh, walaupun Imam Dzhabi mengatakan: sanadnya lemah sekali).
     
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَنْ حَالَتْ شَفَاعَتُهُ دُونَ حَدٍّ مِنْ حُدُودِ اللهِ فَقَدْ ضَادَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ. مَنْ خَاصَمَ فِي بَاطِلٍ وَهُوَ يَعْلَمُ لَمْ يَزَلْ فِي سُخْطِ اللهِ حَتَّى يَنْزِعَ. وَمَنْ قَالَ فِي مُؤْمِنٍ مَا لَيْسَ فِيهِ أَسْكَنَهُ اللهُ رَدْغَةَ الْخَبَالِ حَتَّى يَخْرُجَ مِمَّا قَالَ (رواه أبو داود واللفظ له، والطبراني بإسناد جيد نحوه، وزاد في آخره: (وَلَيْسَ بِخَارِجٍ) ورواه: الحاكم مطولا ومختصرا وصححهما، ورواه البيهقي)
Dan diriwayatkan dari sayyidina Ibni Umar rodhiyallohu ‘anhuma beliau berkata: Saya mendengar Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa syafaatnya mencegah terlaksananya had dari beberapa had Alloh ta’ala maka sungguh dia telah menantang Alloh ‘azza wajalla. Barang siapa bertengkar dalam hal yang batil -sedangkan dia tahu- maka dia berada pada murka Alloh sampai dia jabut. Barang siapa mengatakan sesuatu tentang diri orang mu’min apa yang tidak ada pada diri mu’min tersebut maka Alloh tempatkan orang itu pada perasan penduduk neraka sampai dia keluar dari apa yang telah ia katakan”. (HR. Abu Dawud dengan lafadznya, Imam Thobaroni dengan sanad yang bagus, beliau menambahkan pada akhirnya: “..dan dia bukanlah orang yang bisa keluar”. Diriwayatkan pula oleh Imam Alhakim dengan dipanjangkan dan diringkas, dan beliau menghukumi shohih keduanya. Juga diriwayatkan Imam Albaihaqi)
وَعَنْ أَبِي مُوسَى اْلأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَتَاهُ طَالِبُ حَاجَةٍ أَقْبَلَ عَلَى جُلَسَائِهِ فَقَالَ: (اِشْفَعُوا تُؤْجَرُوا، وَيَقْضِي اللهُ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّهِ مَا أَحَبَّ، وَفِي رِوَايَةٍ: مَا شَاءَ (متفق عليه، ورواه أبو داود والترمذي والنسائي)
Dan diriwayatkan dari sayyidina Abi Musa Al Asy’ari rodhiyallohu ‘anhu beliau berkata: Rosululloh shollallohu 'alaihi wasallam jika datang orang yang meminta hajat kepada Beliau maka Beliau menghadap kepada orang-orang yang duduk bersama Beliau, kemudian Beliau berkata: “Berikanlah syafaat maka kalian akan diberi pahala. Alloh memutuskan apapun yang dicintai-Nya atas lisan Nabi-Nya”. Dalam riwayat lain: Apapun yang dikehendaki-Nya”. (Muttafaqun ‘alaih. Diriwayatkan juga oleh Imam Abu Dawud, Imam Tirmidzi dan Imam Nasa’i).    

Sumber: Kitab fathul qarib mujib

Tidak ada komentar: